Pertanyaan seperti ini banyak diajukan oleh para pemula yang diam-diam tertarik ingin menulis buku, namun mereka masih meraba-raba jalan mana dulu yang harus ditempuh.
Dulu, tepatnya tahun 2004 saya pernah mengalami hal ini. Ketika itu saya sudah memutuskan untuk "pensiun dini" dari pekerjaan saya di dunia jurnalistik. Malang melintang menjelajahi dari satu kota- ke kota alin mencari dan mengumpulkan berita sudah pernah saya rasakan suka dan dukanya.
Namun, sebagai single mom, kala itu putra semata wayang saya semakin bertumbuh besar. Memasuki tahun 2004 putra saya ketika itu berumur 8 tahun .. memasuki kelas 3 SD. Mau tak mau saya harus memutuskan mencari kegiatan yang tak banyak menyita waktu dan meninggalkan anak tumbuh sendiri.
Secara kebetulan, saya mencoba mencari lamaran menulis free lance di sebuah koran Kompas. Dan dengan nekat saya mencoba mendatangi tawaran membuatkan naskah buku untuk seseorang. Itulah kali pertama saya di hadapkan pada kebingunggan: Gimana caranya menulis buku?
Ibarat hendak memasuki hutan lebat, kala itu saya merayap sendiri jalan untuk belajar secara otodidak menulis naskah buku pesanan orang yang sudah kepalang tanggung jobnya sudah saya terima. Dengan kemauan keras belajar, saya akhirnya mencari sendiri pola teknik menulis buku itu pertama kali dengan BERKUNJUNG dari satu toko buku ke toko buku lain. Awalnya saya amati satu persatu buku-buku yang berjejer di toko buku, langkah kedua saya MEMBELI beberapa buku yang berkaitan erat dengan materi naskah buku yang hendak saya tulis.
Alhamdulillah bekal pengalaman kerja saya sebagai reporter dan pendidikan jurnalistik yang saya emban di kampus IISIP selama 4 tahun memudahkan saya untuk mencerna satu persatu teknik menulis buku.
Barulah saya kemudian akhirnya menyadari bahwa KUNCI UTAMA seseorang belajar MENULIS buku adalah pada KEBERANIAN untuk memulai menulis, kemudian ditunjang dengan kemampuan merangkai kata, menyulam kata menjadi kalimat-kalimat menarik yang singkat dan padat...
Dari teknik sederhana itu saya pun kembali mengorek-ngorek ilmu bagaimana caranya MEMECAH OUTLINE dari sebuah buku.
Dan, di sinilah saya baru tahu bahwa kekuatan isi sebuah buku terletak pada KEMAMPUAN si Penulisnya dalam meracik OUTLINE - nya ... (ini teknik untuk menulis buku Non Fiksi) sedangkan kunci untuk membuat naskah buku Fiksi terletak pada kemampuan kita MEMBUAT PLOT demi PLOT adegan isi cerita... dan KEKUATAN MEMBUNGKUS isi cerita .. MENARUH isi cerita ending dengan gaya yang tak dapat di tebak pembaca.. sehingga dari awal membacanya si pembaca di buat semakin penasaran dari satu halaman ke halaman lain ...
Nah .. bagaimana .. sudah siapkah Anda membabat hutan menelusuri dunia penulisan buku ?
- ini adalah materi pembelajaran kedua -
- Eni Setiati -
Rabu, 06 April 2011
Yuk Belajar Nulis Buku !
Dengan senang hati saya membagikan ilmu teknik menulis buku kepada siapa saja yang membutuhkan. Adakalanya orang menganggap menulis buku itu ribet, susah dan bikin tegang. Hehhee... nyantai dulu ya... sebab, sebenarnya MENULIS ITU MUDAH / GAMPANG banget loh?
Bahkan dengan kebiasaan menulis, kita secara tidak langsung sudah membuang kepenatan hati, membuang kotoran-kotoran hati dan pikiran. Karena dengan menulis kita dapat mengajak hati dan pikiran kita berdialog. Ungkapkan apa yang ada di benak Anda... ungkapkan semua yang mengganjal di hati.
Dengan menulis, kita telah mengobati diri kita menjadi lebih baik.
Dengan menulis, kita memasuki wilayah baru menjadi manusia pembelajar yang kreatif.
Dengan menulis, kita menjadi pribadi yang berpikiran positif.
Dengan menulis, kita dapat menjadi pendakwah ulung, yang gak perlu panggung megah, gak perlu speaker - yang kita butuhkan adalah kerjasama antara hati, pikiran, suasana hati dan tangan kita untuk menuangkannya di atas keyboard komputer... bermain-main dengan tuts komputer menuangkan kata dan kalimat-kalimat apa yang melintas di hati dan benak kita.
Dengan menulis, kita dapat menggunakan bahasa yang sangat sederhana yang biasa kita gunakan sehari-hari.
Ya, kita dapat menuangkan kata menjadi kalimat-kalimat 'hebat' dan menggugah hati banyak orang lewat BAHASA TUTUR ...
Jadi, kenapa harus takut untuk MEMULAI membuat sebuah tulisan (minimal sehari 3 halaman saja). Lakukan hal itu terus-menerus... hingga jemari tangan kita lancar menuangkan semua dialog hati dan pikiran kita.
Seperti kata pepatah lama, yaitu "Ala Bisa karena BIASA'. Untuk memiliki kemampuan menulis itu sebenarnya bukan karena BAKAT, (bakat hanya dibutuhkan 1 %), sedangkan 99 % -nya adalah karena KEMAUAN untuk belajar dan mencoba!
Kalau begitu ... mulailah untuk mencoba hari ini, menulislah sehari 3 halaman dan baca ulang .. pahami apa yang Anda tulis. Jika Anda sendiri dapat memahami apa yang Anda tulis, maka orang lain pun dapat menyimak dan mengerti isi tulisan Anda.
Ok .. selamat berlatih ...
- Eni Setiati -
Bahkan dengan kebiasaan menulis, kita secara tidak langsung sudah membuang kepenatan hati, membuang kotoran-kotoran hati dan pikiran. Karena dengan menulis kita dapat mengajak hati dan pikiran kita berdialog. Ungkapkan apa yang ada di benak Anda... ungkapkan semua yang mengganjal di hati.
Dengan menulis, kita telah mengobati diri kita menjadi lebih baik.
Dengan menulis, kita memasuki wilayah baru menjadi manusia pembelajar yang kreatif.
Dengan menulis, kita menjadi pribadi yang berpikiran positif.
Dengan menulis, kita dapat menjadi pendakwah ulung, yang gak perlu panggung megah, gak perlu speaker - yang kita butuhkan adalah kerjasama antara hati, pikiran, suasana hati dan tangan kita untuk menuangkannya di atas keyboard komputer... bermain-main dengan tuts komputer menuangkan kata dan kalimat-kalimat apa yang melintas di hati dan benak kita.
Dengan menulis, kita dapat menggunakan bahasa yang sangat sederhana yang biasa kita gunakan sehari-hari.
Ya, kita dapat menuangkan kata menjadi kalimat-kalimat 'hebat' dan menggugah hati banyak orang lewat BAHASA TUTUR ...
Jadi, kenapa harus takut untuk MEMULAI membuat sebuah tulisan (minimal sehari 3 halaman saja). Lakukan hal itu terus-menerus... hingga jemari tangan kita lancar menuangkan semua dialog hati dan pikiran kita.
Seperti kata pepatah lama, yaitu "Ala Bisa karena BIASA'. Untuk memiliki kemampuan menulis itu sebenarnya bukan karena BAKAT, (bakat hanya dibutuhkan 1 %), sedangkan 99 % -nya adalah karena KEMAUAN untuk belajar dan mencoba!
Kalau begitu ... mulailah untuk mencoba hari ini, menulislah sehari 3 halaman dan baca ulang .. pahami apa yang Anda tulis. Jika Anda sendiri dapat memahami apa yang Anda tulis, maka orang lain pun dapat menyimak dan mengerti isi tulisan Anda.
Ok .. selamat berlatih ...
- Eni Setiati -
Senin, 04 April 2011
TENAGA PROFESSIONAL GRAFIS
Rumah Buku Eni bekerjasama dengan tim Grafis yang professional di bidangnya, menawarkan kerjasama pengerjaan Pra Cetak – Cetak naskah buku Anda.
Adapun kalkulasi perkiraan dana yang dibutuhkan untuk:
PRA CETAK:
Jasa EDITING : per halaman @ Rp 7.500,- (100 halaman ms word)
Jasa KOREKTOR : per halaman @ Rp 1.500,-
Jasa COVER : Rp 300.000 s/d Rp 1.500.000,-
Jasa LAYOUT : per halaman @ Rp 4.000,- (100 halaman ms word)
Ukuran : 13 x 19 cm
Hal : 150 hal b/w
Isi : HVS 70 gram
Cover : Art Carton 210 gram
Hal : 150 hal b/w
Isi : HVS 70 gram
Cover : Art Carton 210 gram
Fnishing : Binding, wrapping
HARGA CETAK POD:
Jika ingin cetak 100 eksemplar:
Rp 23.000,-/ buku X 100 eksemplar = Rp 2.300.000,-
HARGA CETAK di atas 100 eksemplar:
Jika ingin cetak 500 eksemplar:
Rp 11.500/ buku x 500 eksemplar = Rp 5.750.000,-
Jika ingin cetak 1.000 eksemplar:
Rp 10.000/ buku x 1.000 eksemplar = Rp 10.000.000,-
Jika ingin cetak 2.000 eksemplar:
Rp 7.000/ buku x 2.000 eksemplar = Rp 14.000.000,-
Rp 6.500/ buku x 3.000 eksemplar = Rp 19.500.000,-
Untuk ukuran 13 x 19
Isi 1/1
Kertas: HVS 70gr
Jumlah halaman: 138 atau 140 hal (sama)
Cover: AC 230 gr + warapping
Notes:
Novel Titisan Cindaku
Harga: Rp 40.000,-
Sinopsis:
Mulai dari pengkolan 1, 2, 3, 4, 10 tetap tak ada tanda-tanda mencurigakan. Tetapi ketika warga sudah tiba dipengkolan 16, tiba-tiba Sony dan Ifan melihat kearah pohon beringin tua yang pernah mereka lihat sosok wanita cantik dengan kaki terbalik.
Tepat di hadapan Ifan terdengar suara..
“Aaaaahhhh”
Entah kemana larinya si Sony manusia harimau cindaku itu membawa bayinya, semua orang tidak ada yang tahu. Seolah ia ingin merawat sendiri bayinya itu dengan kehidupannya itu di tengah hutan, di dalam goa-nya. Atau barangkali ia ingin bersemedi atau melakukan ritual untuk menghilangkan kutukan ilmu hitam yang ada pada dirinya dan bayi tersebut.
Di rumah sakit jiwa, Vira kerapkali bersikap aneh. Setiap malam, tiba-tiba ia sering berlari ke halaman rumah sakit, seolah ia melihat atau mendengar sesuatu. “Hariiiimaaaaauuu.. Itu Harimaaaauuuu ..”
Apa yang terjadi di kampung Bandan? yang menggemparkan warga sehingga menjadikan kampung itu menjadi angker dan menakutkan? Dan ada kejadian-kejadian apa di kelok 44 yang menghebohkan warga Minang???
Seperti apakah kejadian yang turun-temurun itu bergulir dari mulut ke mulut ini??? Seperti apakah kisah si Manusia Harimau Cindaku yang sangat ditakuti warga Sumatera Barat itu?
Simak misteri Manusia Cindaku di kelok 44 dalam novel ini.
Tepat di hadapan Ifan terdengar suara..
“Aaaaahhhh”
Entah kemana larinya si Sony manusia harimau cindaku itu membawa bayinya, semua orang tidak ada yang tahu. Seolah ia ingin merawat sendiri bayinya itu dengan kehidupannya itu di tengah hutan, di dalam goa-nya. Atau barangkali ia ingin bersemedi atau melakukan ritual untuk menghilangkan kutukan ilmu hitam yang ada pada dirinya dan bayi tersebut.
Di rumah sakit jiwa, Vira kerapkali bersikap aneh. Setiap malam, tiba-tiba ia sering berlari ke halaman rumah sakit, seolah ia melihat atau mendengar sesuatu. “Hariiiimaaaaauuu.. Itu Harimaaaauuuu ..”
Apa yang terjadi di kampung Bandan? yang menggemparkan warga sehingga menjadikan kampung itu menjadi angker dan menakutkan? Dan ada kejadian-kejadian apa di kelok 44 yang menghebohkan warga Minang???
Seperti apakah kejadian yang turun-temurun itu bergulir dari mulut ke mulut ini??? Seperti apakah kisah si Manusia Harimau Cindaku yang sangat ditakuti warga Sumatera Barat itu?
Simak misteri Manusia Cindaku di kelok 44 dalam novel ini.
Kidpreneur
Harga Pas: Rp 30.000,-
Sinopsis:
Menggiring anak untuk terjun membangun usaha sendiri sejak dini memang bukan hal mudah. Butuh kesabaran dan ketelatenan, tidak semudah membalikkan telapak tangan. Anak memiliki sifat moody, yaitu cepat bosan melakukan suatu pekerjaan. Sifat itulah yang mengharuskan orangtua terus mendampingi anak dan ekstra sabar.
Memperkenalkan anak pada dunia usaha membutuhkan waktu. Biarkan segala sesuatu mengalir sesuai keinginan dan kemauannya. Jangan terlalu menekan anak menjalankan usaha sebagaimana orang dewasa. Sesuaikan dengan takaran usia anak yang masih kecil atau remaja.
Berikan pengenalan ilmu wirausaha pada anak ibarat bekerja sambil bermain. Mulailah dengan mengenalkan bisnis kecil-kecilan pada anak Anda sesuai minatnya. Misalkan anak Anda punya banyak buku dan berlangganan majalah sedangkan teman-temannya tidak, ajari ia untuk menyewakannya ke teman-temannya.
Hal yang perlu diingat saat melatih anak menjadi wirausaha adalah menyesuaikannya dengan minat dan usia anak. Ingat juga bahwa anak-anak masih suka bermain. Biarkan ia menganggap kegiatan berwirausaha layaknya bermain dengan imbalan uang. Seiring bertambahnya usia, porsi pendidikan kewirausahaannya bisa bertambah.
Nah, kini coba Anda cermati apa kesukaan atau hobi anak Anda. Lihat apakah itu memiliki peluang bisnis. Karena pada dasarnya itu adalah kesukaannya, tentunya anak jadi bersemangat melakukannya. Waktu luangnya tidak terbuang sia-sia, ia mendapat uang tambahan, dan yang paling penting sudah mulai tertanam dalam dirinya kecintaan akan dunia wirausaha. Kalau anak masih terlalu muda untuk dilepas melakukan bisnis sendiri, ajak ia untuk membantu bisnis Anda
Menggiring anak untuk terjun membangun usaha sendiri sejak dini memang bukan hal mudah. Butuh kesabaran dan ketelatenan, tidak semudah membalikkan telapak tangan. Anak memiliki sifat moody, yaitu cepat bosan melakukan suatu pekerjaan. Sifat itulah yang mengharuskan orangtua terus mendampingi anak dan ekstra sabar.
Memperkenalkan anak pada dunia usaha membutuhkan waktu. Biarkan segala sesuatu mengalir sesuai keinginan dan kemauannya. Jangan terlalu menekan anak menjalankan usaha sebagaimana orang dewasa. Sesuaikan dengan takaran usia anak yang masih kecil atau remaja.
Berikan pengenalan ilmu wirausaha pada anak ibarat bekerja sambil bermain. Mulailah dengan mengenalkan bisnis kecil-kecilan pada anak Anda sesuai minatnya. Misalkan anak Anda punya banyak buku dan berlangganan majalah sedangkan teman-temannya tidak, ajari ia untuk menyewakannya ke teman-temannya.
Hal yang perlu diingat saat melatih anak menjadi wirausaha adalah menyesuaikannya dengan minat dan usia anak. Ingat juga bahwa anak-anak masih suka bermain. Biarkan ia menganggap kegiatan berwirausaha layaknya bermain dengan imbalan uang. Seiring bertambahnya usia, porsi pendidikan kewirausahaannya bisa bertambah.
Nah, kini coba Anda cermati apa kesukaan atau hobi anak Anda. Lihat apakah itu memiliki peluang bisnis. Karena pada dasarnya itu adalah kesukaannya, tentunya anak jadi bersemangat melakukannya. Waktu luangnya tidak terbuang sia-sia, ia mendapat uang tambahan, dan yang paling penting sudah mulai tertanam dalam dirinya kecintaan akan dunia wirausaha. Kalau anak masih terlalu muda untuk dilepas melakukan bisnis sendiri, ajak ia untuk membantu bisnis Anda
Kids Writer
Tebal halaman: 90 halaman
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
ISBN: 978-979-22-5743-4
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
ISBN: 978-979-22-5743-4
Harga: Rp 25.000,-
Sinopsis:
Adakah di antara kalian yang berhasrat menjadi penulis? Mungkin banyak dari kalian yang masih bingung, tidak tahu cara meraih mimpi menjadi penulis. Simak baik-baik buku ini, dan temukan rahasia mengejar impian menjadi penulis kondang.
Lewat senjata penanya, kini banyak anak yang bercita-cita menjadi penulis. Bahkan, tak sedikit yang sudah mewujudkannya. Hadirnya penulis cilik berusia 7–12 tahun dengan karya yang sudah terjual ribuan eksemplar adalah bukti konkret yang sangat membanggakan. Banyak pula penulis remaja yang bermunculan, menghiasi toko-toko buku dengan novel-novel mereka yang segar. Jelas terlihat bahwa dunia tulis-menulis bukanlah monopoli orang dewasa.
Adakah di antara kalian yang tertarik mengikuti jejak para penulis cilik dan remaja yang telah sukses “mengukir nama” di jagat perbukuan
La Takfur
Sinopsis:
Kisah yang ada dalam buku ini adalah kejadian-kejadian yang kerap ada disekitar kita.Tak ada masalah dalam kehidupan ini yang tak ada jalan keluarnya. Semua pasti ada solusinya. Semua tergantung bagaimana cara kita mensikapi hidup ini, baik dan buruknya cobaan hidup yang kita terima haruslah dapat kita syukuri. Kekuatan iman, ketabahan adalah kunci keberhasilan kita dalam meniti jalan kehidupan yang penuh dengan lika-liku.
“Wa annahu huwa amata wa ahya”
…. dan sesungguhnya Dialah yang menjadikan orang tertawa dan menangis..(surat
Sebagai umat muslim, Nabi Muhammad telah banyak memberikan contoh teladan kepada kita, bagaimana cara mengatasi beban kehidupan. Sujud, doa dan tasbih menyebut kebesaran nama Allah menjadi perisai bagi diri kita agar tak jatuh terpuruk dalam menghadapi cobaan hidup.
Doa yang senantiasa kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, tak lain adalah untaian-untaian mutiara yang berkilau menerangi jalan mana yang harus kita tempuh. Kisah di dalam buku ini, merupakan kumpulan-kumpulan kebesaran hati dan jiwa manusia di dalam menghadapi segala cobaan dan ujian. Mutiara-mutiara tasbih senantiasa mereka kumandangkan disetiap doa dan sholatnya.
Tak ada kata terlambat bagi umat-Nya untuk bersujud memohon ampun atas segala khilaf dan dosa besar yang telah kita perbuat. Semua berpulang kembali pada diri kita; akan menjadi umat seperti apakah kita ini? Umat yang selalu berpasrah diri? Umat yang sombong? Umat yang zolim?
Pilihannya ada pada tangan kita. Untuk menempuh jalan ke surga memang tak mudah, kita harus melewati beratus-ratus kali ujian dan cobaan; mulai dari ujian yang ringan hingga ujian yang berat sekalipun harus kita jalani dengan kebesaran hati dan jiwa akan kelak dapat membuka pintu surga dari amal ibadah yang telah kita tabung selama hidup di dunia.
“Wa annahu huwa amata wa ahya”
…. dan sesungguhnya Dialah yang menjadikan orang tertawa dan menangis..(
Sebagai umat muslim, Nabi Muhammad telah banyak memberikan contoh teladan kepada kita, bagaimana cara mengatasi beban kehidupan. Sujud, doa dan tasbih menyebut kebesaran nama Allah menjadi perisai bagi diri kita agar tak jatuh terpuruk dalam menghadapi cobaan hidup.
Doa yang senantiasa kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, tak lain adalah untaian-untaian mutiara yang berkilau menerangi jalan mana yang harus kita tempuh. Kisah di dalam buku ini, merupakan kumpulan-kumpulan kebesaran hati dan jiwa manusia di dalam menghadapi segala cobaan dan ujian. Mutiara-mutiara tasbih senantiasa mereka kumandangkan disetiap doa dan sholatnya.
Tak ada kata terlambat bagi umat-Nya untuk bersujud memohon ampun atas segala khilaf dan dosa besar yang telah kita perbuat. Semua berpulang kembali pada diri kita; akan menjadi umat seperti apakah kita ini? Umat yang selalu berpasrah diri? Umat yang sombong? Umat yang zolim?
Pilihannya ada pada tangan kita. Untuk menempuh jalan ke surga memang tak mudah, kita harus melewati beratus-ratus kali ujian dan cobaan; mulai dari ujian yang ringan hingga ujian yang berat sekalipun harus kita jalani dengan kebesaran hati dan jiwa akan kelak dapat membuka pintu surga dari amal ibadah yang telah kita tabung selama hidup di dunia.
Langganan:
Postingan (Atom)